REVIEW
KELOMPOK-KELOMPOK
SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
Ditulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah “SOSIO ANTROPOLOGI” yang dibina oleh :
Muhibbin. S.Ag, M.Si
Oleh:
·
Dyah Ayu Helida (083112014)
·
Anisyatun Jamila (083112015)
·
Khotimatuz Zuhriya (083112016)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN) JEMBER
November, 2011
KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
A. Pengantar
Manusia pada umumnya
dilahirkan seorang diri, namun manusia harus hidup bermasyarakat karea manusia
tidak bsia hidup sendiri (selalu
membuthkan orang lain), berbeda deengan hewan yang bisa hidup walaupun hanya
sendiri. Manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup berdampingan dengan orang
lain yang di sebut dengan gregariusness.
Sejak dilahirkan manusia
manusia mempunyai dua hasrat yaitu :
1.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu
masyarakat.
2.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
B.
Pendekatan Sosiologis Terhadap Kelompok-kelompok Sosial
Hampir semua
manusia pada dasarnya adalah anggota kelompok yaitu dalam keluarganya. Walaupun
mereka tidak selalu berkumpul tapi mereka mempunyai waktu tertentu untuk
berkumpul,misalnya pada saat makan pagi, siang dan malam. Dan pada saat itu
terjadi interaksi antara mereka seperti bertukar pengalaman yang biasa disebut sosial experience.
Manusia adalah mahluk yang mempunyai dua segi yaitu
Segi rohaniah (jiwa) dan jasmaniah (raga).
C.
Tipe-tipe Kelompok Sosial
1.
Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial
Ada Beberapa jenis kelompok menurut beberapa sosiolog
diantaranya, kelompok-kelompok dimana anggotanya saling mengenal seperti
keluarga, RT dan lain-lain. Berikutnya adalah kelompok berdasarkan wilayahnya
(karena menempati wilayah yang sama), selanjutnya adalah kelompok yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, seperti penonton sepak bola mereka
mempunyai tujuan yang sama tapi mereka tidak saling mengenal dan sifatnya
bersifat sementara atau biasa di sebut dengan sebutan “kelompok semu”.
2.
Kelompok sosial Dipandang dari Sudut Individu
Dalam masyarakat yang sudah kompleks , individu
biasanya tergabung dalam kelompok sosial tertentu, misalnya seks, ras, perbedan
pekerjaan dan kedudukan. Akan tetapi dalam hal lain seperti pekerjaan,
rekreasi, dsb keanggotaannya bersifat sukareala. Berbeda dengan masyarakat yang
masih sederhana, keanggotaannya tidak bersifaat sukarela.
3.
In-Group dan Out-Group
Yang dimaksud dengan dengan In-Group disini adalah
dimana seseorang menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagai anggota kelompok
tertentu sedangkan Out-Group adalah lawan dari In-Group maksudnya adalah bahwa
seseorang tersebut bukan sebagai anggota kelompok tertentu.
4.
Kelompok primer (primary group)
dan Kelompok Sekunder (secondary group)
Kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya
sedikit dan mereka saling mengenal satu sama lain yang mempunyai tujuan yang
sama dan bersifat langgeng. Sedangakan kelompok sekunder adalah kelompok yang
jumlah anggotanya lebih besar, dan belum tentu saling kenal secara pribadi, dan
sifatnya smentara (tidak begitu langgeng)
5.
Paguyuban (gemeischaft) dan
Patembayan (gesellschaft)
Paguyuban adalah ciri kaehidupan masyarakat pedesaan
dimana dalam kehidupannya rasa solidaritas mereka sangat tingi. Berbeda dengan
Patembayan yaitu ciri kehidupan masyarakat perkotaan dengan corak kehidupan
yang individual.
6.
Formal Group dan Informal Group
Formal group adalah suatu kelompok yang mempunyai
aturan-aturan di dalamnya misalnya seperti, sekolah, organisaasi dll. Sedangkan
Informal group adalah suatu kelompok yang tidak diikat oleh peraturan seperti,
kelompok anak-anak yang bermain.
7.
Membership Group dan Referensi Group
Membership group adalah seseorang yang menjadi anggota
kelompok tertentu misalnya, seseorang yang mejadi polisi berarti dia adalah
anggota kelompok polisi. Sedangkan reference group adalah kelompok soaial yan menjadi acuan bagi
seseorang yang bukan menjadi anggota kelompok tersebut. Misalnya seseorang yang
ingin menjadi polisi tapi dia gagal,
sehingga dia bertingkah dan berpakaian seolah-olah dia adalah polisi.
8.
Kelompok Okupasional dan Volunter
Kelompok okupasional adalah kelompok yang melakukan pekerjaan
yang sama. Kelompok ini muncul karena semakin memudarnya fungsi kelompok
kekerabatan. Sedangkan kelompok volunter adalah suatu kelompok yang mempunyai
kepentingan yang sama. Dan mungkin dilandaskan pada kepentingan-kepentingan
primer yang harus dipenuhi.
D.
Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur
1.
Kerumunan (crowd)
Kerumunan adalah sutu kelompok yang terbentuk secara
tidak disengaja, tidak saling mengenal, dan hanya bersifat sementara.
a.
Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial
1)
Formal audiences, yaitu penonton atau pendengar yang formal dan
mempunyai tujuan yang sama.
2)
Planned Expressive Group, adalah kelompok yang telah direncanakan tapi
pusat perhatiannya tidak begitu penting namun mempunyai tujuan yang sama.
b.
Kerumunan yang bersifat sementara
1)
Inconvenient Agregations ,yaitu kelompok yang kurang menyenangkan,
misalnya kerumunan massa yang berdemo dengan cara anarkis.
2)
Panic crowded, yaitu sekumpulan orang yang dalam keadaan panic.
3)
Spectator crowds, yaitu kerumunan penonton yang ingin melihat kejadian
tertentu.
c.
Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum
1)
Acting mobs, yaitu
kerumunan yang bersikap emosional
2)
Immoral crowds, yaitu kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
2.
Publik
Berbeda dengan kerumunan, public lebih merpakan
kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Kareana
interaksi tidak terjadi secara langsung melainkan melalui media-media.
E.
Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
1.
Masyarakat setempat (community)
Adalah warga yang mendiami suatu tempat, desa, atau
wilayah dengan batas-batas tertentu yang hidup bersama. Criteria utama dari
masyarakat stempat adalah adanya hubungan antara anggota suatu kelompok.
Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) antara lain :
·
Seperasaan
·
Sepenanggungan
·
Saling memerlukan
2.
Tipe-tipe Masyarakat Setempat
·
Tipe masyarakat yang sederhana sederhana dan medern
·
Tipe masyarakat pedesaan dan perkotaan
3.
Mayarakat Pedasaan dan Perkotaan
Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara
masyarakat pedesaan dan perkotaan. Perbedaannya adalah :
Masyarakat
pedesaan, adalah suatu masyarakat yang
mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Corak kehidupannya adalah paguyuban,
dan corak pekerjaannya dalah agraris / pertanian.
Masyarakat
perkotaan, adalah kebalikan
dari masyarakat pedesaan. Salah satu Perbedaannya adalah, corak kehidupannya
adalah patembayan, sedangakan pekerjaannya adalah perindustrian.
Ada beberapa cirri lagi yang menonjol pada masyarakat
perkotaan yaitu :
a.
Kehidupan keagamaan berkurang bila diandingkan dengan masyarakat
pedesaan
b.
Orang kota pada umumnya mampu mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang
lain
c.
Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya
batas-batas nnyata.
d.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak
diperoleh warga kota
e.
Jalan pikiran yang rasional yang pada umumnya di anut masyarakat
perkotaan, dll.
Sehubungan dengan perbedaan antara perkotaan dan
pedesaan peru disinggnung masalah urbanisasi. Sebab-sebab urbanisasi adalah :
1.
Faktor pendorong:
·
Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang
·
Penduduk desa, terutama muda-mudi, merasa tertekan oleh adat-istiadat
yang mengakibatkan cara hidup yang monoton
·
Di dsa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan
·
Bagi penduduk desa yang mempunyai keahlian selain bertani, tentu
menginginkan pasaran yang lebih luas dari hasil produksinya
2.
Faktor penarik :
·
Penduduk desa kebanyakan mempunyai anggapan kalau di kota banyak
pekerjaan dan banyak penghasilan
·
Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan
·
Kelebihan modal di kota lebih banyak
·
Pendidikann di kota (terutama sekolah lnjutan) lebih banyak di kota, dll
F.
Kelompok-kelompok Kecil (small group)
Di dalam kelompok-kelompok
besar , pasti akan timbul kelompok-kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil tersebut terdiri paling sedikit dua orang, dan mempunyai kepentingan yang
sama.
G.
Dinamika kelompok Sosial
Dinamika kelompok social
adalah kelompok soaial yang mengalami perkembangan serta perubahan yang disebabkan
oleh bebeberapa hal diantaranya, sebab dari luar yaitu karena adanya perubahan
situasi. Berikutnya adalah perubahan dari dalam disebabkan oleh pergantian
anggota-anggota kelompok, berikutnya adalah prubahan-perubahan yang terjadi
dalam situasi social ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar