Jumat, 04 Januari 2013

antropologi

REVIEW KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah “SOSIO ANTROPOLOGI” yang dibina oleh : Muhibbin. S.Ag, M.Si Oleh: • Dyah Ayu Helida (083112014) • Anisyatun Jamila (083112015) • Khotimatuz Zuhriya (083112016) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JEMBER November, 2011 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT A. Pengantar Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun manusia harus hidup bermasyarakat karea manusia tidak bsia hidup sendiri (selalu membuthkan orang lain), berbeda deengan hewan yang bisa hidup walaupun hanya sendiri. Manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup berdampingan dengan orang lain yang di sebut dengan gregariusness. Sejak dilahirkan manusia manusia mempunyai dua hasrat yaitu : 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya yaitu masyarakat. 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. B. Pendekatan Sosiologis Terhadap Kelompok-kelompok Sosial Hampir semua manusia pada dasarnya adalah anggota kelompok yaitu dalam keluarganya. Walaupun mereka tidak selalu berkumpul tapi mereka mempunyai waktu tertentu untuk berkumpul,misalnya pada saat makan pagi, siang dan malam. Dan pada saat itu terjadi interaksi antara mereka seperti bertukar pengalaman yang biasa disebut sosial experience. Manusia adalah mahluk yang mempunyai dua segi yaitu Segi rohaniah (jiwa) dan jasmaniah (raga). C. Tipe-tipe Kelompok Sosial 1. Klasifikasi Tipe-tipe Kelompok Sosial Ada Beberapa jenis kelompok menurut beberapa sosiolog diantaranya, kelompok-kelompok dimana anggotanya saling mengenal seperti keluarga, RT dan lain-lain. Berikutnya adalah kelompok berdasarkan wilayahnya (karena menempati wilayah yang sama), selanjutnya adalah kelompok yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama, seperti penonton sepak bola mereka mempunyai tujuan yang sama tapi mereka tidak saling mengenal dan sifatnya bersifat sementara atau biasa di sebut dengan sebutan “kelompok semu”. 2. Kelompok sosial Dipandang dari Sudut Individu Dalam masyarakat yang sudah kompleks , individu biasanya tergabung dalam kelompok sosial tertentu, misalnya seks, ras, perbedan pekerjaan dan kedudukan. Akan tetapi dalam hal lain seperti pekerjaan, rekreasi, dsb keanggotaannya bersifat sukareala. Berbeda dengan masyarakat yang masih sederhana, keanggotaannya tidak bersifaat sukarela. 3. In-Group dan Out-Group Yang dimaksud dengan dengan In-Group disini adalah dimana seseorang menunjukkan bahwa dirinya adalah sebagai anggota kelompok tertentu sedangkan Out-Group adalah lawan dari In-Group maksudnya adalah bahwa seseorang tersebut bukan sebagai anggota kelompok tertentu. 4. Kelompok primer (primary group) dan Kelompok Sekunder (secondary group) Kelompok primer adalah kelompok yang jumlah anggotanya sedikit dan mereka saling mengenal satu sama lain yang mempunyai tujuan yang sama dan bersifat langgeng. Sedangakan kelompok sekunder adalah kelompok yang jumlah anggotanya lebih besar, dan belum tentu saling kenal secara pribadi, dan sifatnya smentara (tidak begitu langgeng) 5. Paguyuban (gemeischaft) dan Patembayan (gesellschaft) Paguyuban adalah ciri kaehidupan masyarakat pedesaan dimana dalam kehidupannya rasa solidaritas mereka sangat tingi. Berbeda dengan Patembayan yaitu ciri kehidupan masyarakat perkotaan dengan corak kehidupan yang individual. 6. Formal Group dan Informal Group Formal group adalah suatu kelompok yang mempunyai aturan-aturan di dalamnya misalnya seperti, sekolah, organisaasi dll. Sedangkan Informal group adalah suatu kelompok yang tidak diikat oleh peraturan seperti, kelompok anak-anak yang bermain. 7. Membership Group dan Referensi Group Membership group adalah seseorang yang menjadi anggota kelompok tertentu misalnya, seseorang yang mejadi polisi berarti dia adalah anggota kelompok polisi. Sedangkan reference group adalah kelompok soaial yan menjadi acuan bagi seseorang yang bukan menjadi anggota kelompok tersebut. Misalnya seseorang yang ingin menjadi polisi tapi dia gagal, sehingga dia bertingkah dan berpakaian seolah-olah dia adalah polisi. 8. Kelompok Okupasional dan Volunter Kelompok okupasional adalah kelompok yang melakukan pekerjaan yang sama. Kelompok ini muncul karena semakin memudarnya fungsi kelompok kekerabatan. Sedangkan kelompok volunter adalah suatu kelompok yang mempunyai kepentingan yang sama. Dan mungkin dilandaskan pada kepentingan-kepentingan primer yang harus dipenuhi. D. Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur 1. Kerumunan (crowd) Kerumunan adalah sutu kelompok yang terbentuk secara tidak disengaja, tidak saling mengenal, dan hanya bersifat sementara. a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial 1) Formal audiences, yaitu penonton atau pendengar yang formal dan mempunyai tujuan yang sama. 2) Planned Expressive Group, adalah kelompok yang telah direncanakan tapi pusat perhatiannya tidak begitu penting namun mempunyai tujuan yang sama. b. Kerumunan yang bersifat sementara 1) Inconvenient Agregations ,yaitu kelompok yang kurang menyenangkan, misalnya kerumunan massa yang berdemo dengan cara anarkis. 2) Panic crowded, yaitu sekumpulan orang yang dalam keadaan panic. 3) Spectator crowds, yaitu kerumunan penonton yang ingin melihat kejadian tertentu. c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hokum 1) Acting mobs, yaitu kerumunan yang bersikap emosional 2) Immoral crowds, yaitu kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat. 2. Publik Berbeda dengan kerumunan, public lebih merpakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Kareana interaksi tidak terjadi secara langsung melainkan melalui media-media. E. Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan 1. Masyarakat setempat (community) Adalah warga yang mendiami suatu tempat, desa, atau wilayah dengan batas-batas tertentu yang hidup bersama. Criteria utama dari masyarakat stempat adalah adanya hubungan antara anggota suatu kelompok. Unsur-unsur perasaan komuniti (community sentiment) antara lain : • Seperasaan • Sepenanggungan • Saling memerlukan 2. Tipe-tipe Masyarakat Setempat • Tipe masyarakat yang sederhana sederhana dan medern • Tipe masyarakat pedesaan dan perkotaan 3. Mayarakat Pedasaan dan Perkotaan Dalam masyarakat yang modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Perbedaannya adalah : Masyarakat pedesaan, adalah suatu masyarakat yang mempunyai rasa solidaritas yang tinggi. Corak kehidupannya adalah paguyuban, dan corak pekerjaannya dalah agraris / pertanian. Masyarakat perkotaan, adalah kebalikan dari masyarakat pedesaan. Salah satu Perbedaannya adalah, corak kehidupannya adalah patembayan, sedangakan pekerjaannya adalah perindustrian. Ada beberapa cirri lagi yang menonjol pada masyarakat perkotaan yaitu : a. Kehidupan keagamaan berkurang bila diandingkan dengan masyarakat pedesaan b. Orang kota pada umumnya mampu mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain c. Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nnyata. d. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota e. Jalan pikiran yang rasional yang pada umumnya di anut masyarakat perkotaan, dll. Sehubungan dengan perbedaan antara perkotaan dan pedesaan peru disinggnung masalah urbanisasi. Sebab-sebab urbanisasi adalah : 1. Faktor pendorong: • Di desa lapangan kerja pada umumnya kurang • Penduduk desa, terutama muda-mudi, merasa tertekan oleh adat-istiadat yang mengakibatkan cara hidup yang monoton • Di dsa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan • Bagi penduduk desa yang mempunyai keahlian selain bertani, tentu menginginkan pasaran yang lebih luas dari hasil produksinya 2. Faktor penarik : • Penduduk desa kebanyakan mempunyai anggapan kalau di kota banyak pekerjaan dan banyak penghasilan • Di kota lebih banyak kesempatan mendirikan perusahaan • Kelebihan modal di kota lebih banyak • Pendidikann di kota (terutama sekolah lnjutan) lebih banyak di kota, dll F. Kelompok-kelompok Kecil (small group) Di dalam kelompok-kelompok besar , pasti akan timbul kelompok-kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil tersebut terdiri paling sedikit dua orang, dan mempunyai kepentingan yang sama. G. Dinamika kelompok Sosial Dinamika kelompok social adalah kelompok soaial yang mengalami perkembangan serta perubahan yang disebabkan oleh bebeberapa hal diantaranya, sebab dari luar yaitu karena adanya perubahan situasi. Berikutnya adalah perubahan dari dalam disebabkan oleh pergantian anggota-anggota kelompok, berikutnya adalah prubahan-perubahan yang terjadi dalam situasi social ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar